Parah Jomblo Mencari Jodoh [Part-3]
"PARAH JOMBLO MENCARI JODOH"
original story
R.A
#DEVI: 2ND JOMBLO BABY-FACE
“Ko[1] medannya dimana Af ? Aku
dari di daerah pancing, tau gak ko ?”
Begitulah awal perkenalan aku dengan seorang
gadis manis yang sering menyebut dirinya sebagai kembaran ‘Maudy Ayunda’ haha. Devi, lahir tanggal 20 Juli 1994 (1 tahun 7 hari sebelum aku lahir ke
bumi), seorang gadis keturunan Minang murni yang telah menetap lama di Kota
Medan, Sumatera Utara. Perawakan Devi sangatlah lucu, tubuhnya kecil imut-imut,
hidungnya mancung, kulitnya kuning langsat, dan tipe wajah yang sering disebut
orang-orang sebagai sebuah anugerah, apalagi kalau bukan ‘baby-face’. Yaa,
suatu nikmat baginya karena diberikan wajah yang berbeda jauh dengan umur
sebenarnya, berbanding terbalik denganku haha. Devi bagiku ialah teman ter-klop[2] pertama yang aku temui
saat kuliah, mungkin dikarenakan latar-belakang kami yang sama-sama berasal
dari tanah Batak, Medan. Devi memiliki pribadi yang sangat periang, sering
menasehati dalam kebaikan, dan sangat-sangat penolong apabila temannya sedang
kesusahan. She will give you everyting
she has, begitulah singkatnya. Devi juga dikenal sebagai si cewek ‘pantun’
karena seringnya ia berpantun saat presentasi di depan kelas. Jangan salah,
Devi diantara kami ialah cewek paling jenius dan berIQ tinggi. Mantap bukan !!!
Namun, terkadang Devi juga bisa sangat
menyebalkan haha, coz sometimes she was
too, too, too good. Hahaha, sifatnya yang keras kepala dan tidak suka
menerima kritikan atau bantahan juga membuat kami ‘parah jomblo’ terkadang beradu
argumen dengannya, dan sialnya setelah selesai berargumen, dia kemudian akan
menetaskan air mata sambil berkata “Aku gak papa kok, cuma ada masalah aja di rumah.”
Haha ‘pngelesan’ alasan wkwkw. Satu hal yang tidak pernah aku lupakan dari
Devi, yaitu saat kami menemani ia berobat di sebuah klinik di Jatinangor.
Sekedar bercerita, diantara kami ‘parah jomblo’, Devi bisa dibilang yang paling
lemah kesehatan fisiknya. Dia sangat sering sakit, yang kemudian berbanding
lurus dengan ocehan kami yang juga semakin sering memarahinya karena tidak mau
menjaga kesehatan. Dan pada saat itu, ia sedang mengalami demam yang kemudian
bukan hanya satu atau dua orang yang menemani, tapi lima ‘parah jomblo’ (Me,
Patimah, Desi, Hani). Setelah dari klinik, kitapun jalan menuju kosan Devi,
namun disaat jalan kaki, Devi pun nyeletuk;
“Weh, aku seneng deh. Dokternya ganteng, masih
muda lagi. Trus dokternya perhatian.” Tiiiittt, kita pun mikir daaann ...
“Perhatiaan ??? GUBRAKKK !!!” Saat itu rasanya
perut kami sakit sekali karena terus menerus tertawa. Hahaha, aku tidak pernah
terpikir akan punya teman seperti kamu pih, you
are so adorable and unique. Begitulah Devi si Jomblo baby-face, now we’re going to the next.
Komentar
Posting Komentar