Waktu
WAKTU
by : R.A.
Aku menyelami waktu,
Ternyata hanya bagai kejapan mata
Uban ayahku bertambah
Sedang senyum Ibuku tak terlihat lagi
Kita... terus menua
Fakta bahwa kepergian ibuku ternyata merubah saraf otakku
Kini aku sering bertanya
Bagaimana perasaan mereka yang telah ditinggal banyak teman sejawatnya?
Apa mereka merasa takut?
Atau bersedih?
Atau bahkan bergembira sebab akan segera selesai dari kehidupan yang melelahkan ini?
Aku terus membayangkan,
Betapa pilunya hati seorang anak saat menyadari bahwa suatu saat tak akan mereka jumpai lagi wajah kedua orang tuanya
Namun aku juga terus membayangkan,
Betapa tersiksanya perasaan orang tua yang sudah lama menyadari bahwa suatu hari mereka akan meninggalkan buah hatinya yang tak pernah berhenti menjadi anak kecil dimata mereka.
Kadang aku bertanya,
mengapa harus ada kematian?
Apakah benar hati yang dulu bersatu dibumi kelak akan kembali bersua?
Akankah terbalas rindu yang sudah seluas alam semesta ini?
Mengapa perpisahan terasa begitu semenyedihkan ini?
Siapakah yang sebenarnya harus hidup lebih panjang?
Yang mencintai ?
Atau yang dicintai ?
Kurasa...
tak akan ada yang mau mengalah.
Komentar
Posting Komentar