Alloh sedang Menunggu (PART II)
Daan, marahku berakhir sia-sia. Salah seorang staf memberikan saran kepadaku untuk menghubungi orang yang sedari tadi aku tunggu. Aku hanya menjawab sebagaimana apa yang kudapatkan, apalagi kalau bukan mailbox. Staf jurusan yang murah senyum itu memandang sedih padaku, namun Alloh tetap saja menemaniku bukan ? Staf itu pun berkata, "Yaudah, sini biar saya bantu telfon." Senyumnya mengembang dan hatiku begitu gembira. Staf baik hati itupun menelfon orang yang kutunggu melalui sambungan telfon kantor. Aku menunggu dari balik ruangan, berharap kabar baik kan menyambut penantian yang terus ku pertahankan. Tuutt.... Tuuuttt.... "Halo ?" Assah, orang yang ku tunggu menjawab telfonnya, namun aku kembali menelan pil pahit. Orang yang kutunggu nyatanya sedang berada dalam perjalanan menuju tempat yang berjarak puluhan kilometer dari tempatku kini berada. Staf baik itu pun hanya tersenyum kearahkan sambil mengisyaratkan untuk aku segera pulang. Dan, haaahhh kembali ku ...