Mencari Cara

Mencari Cara
by: R.A. 


Ada yang bahagia karena harinya lancar. Apa yang diperjuangkan, berhasil ia dapat. 
Semesta mendukung
Keluarga yang utuh
Harta yang selalu cukup
Tekat dan nekat
Gagah berani.

Ada yang bingung, terus saja sibuk bertanya mengapa ia tak berada pada situasi yang sama
Muram durja...

Pesan masuk, 
Satu daerah disana hancur lebur
Jangan kan berpikir tentang pemberkasan pekerjaan idaman negari, atau inovasi membangun bangsa, atau semua hal untuk menjadi manusia menginspirasi. Rumahnya, luluh lantak.

Ijazah hanyut, terbenam, mental pencari kerja runtuh
Tak hanya Ibu yg menghilang,
Ayah kakak adik anak, bahkan hingga di dunia tak ada lagi  yang tersisa untuk dicinta.
Pergi bersama arus yang kembali ke muara

Satu pesan lain masuk, 
tentang seorang teman yang lemah lembut dan baik hati
Tak pernah ingat memori ini akan kata-kata yang pernah menyinggung hati darinya.
Ia... Sebegitu baiknya.

Tapi hari ini, ia harus masuk ruang bedah.
Ada sesuatu yang terus menerus menyakiti tubuh gemulainya.
Dia baik,
Tekun mendekat pada Yang Maha Punya,
tapi tetap ia yang dipilih dalam realita... dia

Aku senyap, memutar alam pikirku...
Apa yang telah aku lelahkan
Ingin berkata bahwa hidupku sedikit lebih mumpun
Menuntut harusnya lebih tau bersyukur

Tapi...
hati menolak,
Energiku mungkin sudah habis,
letih mencari cara 
menyerap kekuatan dari pejuang-pejuang hebat.

Sayang...
Tubuh ini masih utuh, 
tapi jiwaku...
entah seperberapa yang tersisa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waktu

Doaku atau doa Ibuku ?

Atok